Latar Belakang:
Setiap
universitas ataupun kampus memiliki fasilitas transportasi yang sangat bagus
seperti bus kampus dan sepeda kampus. Akan tetapi semakin berkembangnya zaman,
bus kampus masih beroperasi seperti biasa. Beda halnya dengan sepeda kampus
yang jarang digunakan oleh mahasiswa. Karena terdapatnya persediaan sepeda yang
kurang bahkan ada tetapi menumpuk pada suatu halte dan penyebaran sepeda yang kurang
merata.
Sepeda Kampus
Pintar ini mengusung teknologi terbarukan yang digunakan untuk pengaplikasian
dari Smart City dalam bidang Smart Transportation dan Smaprt Public Service.
Disini mahasiswa dapat menggunakan sepeda dengan mudah dan aman untuk
transportasi sehari-hari di kampus.
Kemudian untuk petugas pengawas dapat memantau halte mana yang terdapat
sedikit sepeda atau tidak terdapat sepeda sama sekali dan mendistribusikan sepeda
pada halte tersebut, agar dapat digunakan sewaktu-waktu oleh mahasiswa.
Cara Kerja:
Apabila ingin
menggunakan sepeda kampus tersebut maka harus memiliki ID Card berupa Kartu
Tanda Mahasiswa (KTM) Universitas tersebut, karena sepeda kampus pintar ini
akan diterapkan pada Universitas Indonesia maka sepeda ini hanya bisa digunakan
oleh mahasiswa kampus tersebut. Cara menggunakannya yaitu dengan men-tap KTM
tersebut pada sebuah alat yang terdapat pada stang sepeda, setelah di tap maka
data diri mahasiswa tersebut akan diinput dan muncul pada layar monitor yang
terdapat pada halte, kemudian data diri mahasiswa tersebut akan dicocokkan
dengan cara menscanning wajah menggunakan sensor RFID, apakah wajah yang
terdeteksi sesuai dengan KTM atau tidak, apabila sesuai maka kunci sepeda akan
terbuka secara otomatis, dan sepeda tersebut dapat digunakan sesuai dengan
tujuan yang diinginkan. Pada sepeda tersebut dipasang sebuah aplikasi GPS agar jalur
yang dilalui oleh sepeda tersebut dapat dilihat keberadaannya dan dipantau
apakah sepeda tersebut digunakan pada jalur yang benar atau tidak, dan pada
aplikasi tersebut mahasiswa dapat pula mengetahui jalur yang harus dilalui agar
tidak tersesat. Setelah sampai pada tempat tujuan sepeda tersebut diletakkan
kembali pada halte, lalu di tap kembali KTM tersebut pada alat yang terdapat
pada sepeda agar sepeda dapat terkunci kembali. Selain itu, pengawas dapat
mengontrol jumlah sepeda pada masing-masing halte, apabila pada salah satu
halte penuh maka akan diletakkan pada halte yang kurang sarana sepeda pintar
tersebut.